April 7, 2013

Uang Digital Membuat Dompet Makin Tersisih


BI - Bank Indonesia

Asssalamu’alaikum wr. wb.
Dalam kesempatan ini, kami akan berbagi berita mengenai keluarnya uang digital. Berita ini kami ambil dari TEMPO.CO. Selamat membaca!
TEMPO.CO, Jakarta - Disadari atau tidak, teknologi telah mengubah cara hidup kaum urban. Kini, berbelanja tak lagi harus menggunakan uang. Ada kartu kredit, kartu debit, dan yang terbaru adalah electronic money atau e-money.

“Teknologi berkembang dengan kecepatan deret ukur, sedangkan aturan dan institusi merespons dengan kecepatan deret hitung," kata Sigit Pramono, Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional, kepada Tempo pekan lalu. 
Pernyataan Sigit itu menanggapi bermunculannya produk layanan perbankan yang bersifat digital. Menurut dia, praktisi, otoritas perbankan, dan pemerintah perlu menyikapi perkembangan ini dengan cekatan. 
"Kebutuhan masyarakat, kan, terus berkembang,” kata Sigit. Berkembangnya penggunaan e-money menyebabkan fungsi dompet sebagai wadah uang semakin tersisih. 
Berikut ini beberapa produk yang termasuk kategori e-money, baik yang masih menggunakan kartu fisik maupun tidak. 
1. Rekening Ponsel

CIMB Niaga meluncurkan layanan ini untuk mendongkrak jumlah nasabah, yang saat ini baru sekitar 3,3 juta. Targetnya adalah meraup sekitar 500 ribu nasabah baru pada akhir tahun ini. 
Rekening Ponsel memanfaatkan layanan pesan pendek (SMS) pada telepon seluler. Bagi nasabah Rekening Ponsel yang tidak memiliki rekening di CIMB Niaga, batas maksimum transfer adalah Rp 1 juta kepada pemegang Rekening Ponsel lain. 
Adapun bagi nasabah CIMB Niaga, batas maksimum transfer adalah Rp 5 juta. Manajemen menghitung layanan Rekening Ponsel ini bakal bisa meladeni transaksi sekitar Rp 9 triliun per bulan.
Untuk menggunakan layanan ini, Anda cukup mendaftarkan nomor ponsel dan mendapatkan passcode agar bisa menarik dana dari anjungan tunai mandiri CIMB Niaga.
Layanan ini bisa digunakan untuk pembelian pulsa dan transfer dana di antara pemegang Rekening Ponsel tanpa biaya. Jika ingin mencairkan dana, Anda tinggal menariknya dari sekitar 2.500 ATM dengan biaya Rp 10 ribu per penarikan. 
Pengguna akan dikenai biaya untuk pembayaran tagihan kartu kredit, telepon, dan bila layanan tidak digunakan selama enam bulan secara berturut-turut.
2. BlackBerry Money

Layanan ini digarap oleh Bank Permata yang bekerja sama dengan Agit Monetise Indonesia dan BlackBerry Indonesia. Aplikasi dibuat antara pihak bank dan Agit. Sebagai sebuah rintisan, layanan ini memang baru tersedia di Indonesia. 
Aplikasi ini bisa diunduh dari BlackBerry App World dengan ukuran sekitar 1 megabita. Aplikasi tersebut merupakan salah satu aplikasi utama yang ditampilkan dalam situs ini. 
Saat ini, ada dua layanan utama yang digunakan pengguna, yaitu transfer ke sesama pengguna BBM Money dan pembelian pulsa. Pengguna juga bisa mengirim dana ke rekening di Bank Permata ataupun bank lainnya. 
Layanan ini nantinya akan ditingkatkan untuk melayani e-commerce.Artinya, pengguna BBM Money yang hendak berjualan kepada pengguna lain bisa bertransaksi dan berkirim uang lewat layanan ini. 
Ada sekitar 8 juta pengguna BlackBerry yang menjadi target dari manajemen Bank Permata untuk dikonversi menjadi pengguna layanan ini. 
Ke depannya, menurut Bianto Surodjo, Senior Vice President E-Channel Bank Permata, pengguna bisa memanfaatkan layanan tersebut untuk melakukan pembayaran langsung menggunakan teknologi near field communication (NFC). 
3. E-Toll dan Flazz

Sebelum keluarnya layanan e-money, beberapa bank telah menerbitkan uang digital dalam bentuk kartu. Bank Mandiri menerbitkan e-Toll untuk pembayaran di jalur tol. BCA menerbitkan kartu Flazz untuk pembayaran di berbagai lokasi, seperti toko waralaba dan restoran.
Pengguna bisa mengisi kartu lewat transfer dana dari rekening perbankan dengan jumlah maksimal Rp 1 juta. Kartu ini berfungsi seperti dompet. Jadi, jika kartu hilang, uang digital yang tersimpan di dalamnya juga hilang. Saat ini, ada 4-5 juta kartu uang elektronik yang beredar di masyarakat.
Bagaimana? Pro atau kontra? Haha... yang penting, masih bisa makan! (?) Terima kasih sudah mau mengunjungi dan membaca artikel ini. Jangan lupa tinggalkan komentar.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

0 komentar:

Post a Comment