Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat Hari Kartini!!
Lagu “Ibu Kita Kartini” kembali dinyanyikan. Pada tanggal 21 April, 134 tahun yang
lalu, Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara. Pemikirannya tentang kondisi
perempuan pribumi saat itu sangat tajam. Keberaniannya mengoyak belenggu pada
zamannya, menjadikannya sosok perempuan yang luar biasa. Dialah yang sampai
kini dikenang sebagai pejuang emansipasi perempuan. Sosok perempuan yang harum
namanya itu dapat menginspirasi kaumnya hingga saat ini.
Ada pemandangan menarik di SMA Negeri
1 Purworejo pada hari Senun, 22 April 2013 lalu. Berbagai kegiatan unik dan menarik mewarnai
peringatan Hari Kartini ke-134. Siswa siswi kelas X dan XI berpenampilan tidak
seperti biasanya. Siswi-siswi beramai-ramai mengenakan busana kebaya. Tak mau
kalah, sekitar 95% siswa laki-laki juga merayakannya dengan menggunakan beskap.
Ada juga yang berseragam batik, adat Betawi, dan pakaian nasional lain. Keceriaan
memancar jelas dari wajah sumringah mereka.
Acara ini dibuka dengan melangsungkan
apel luar biasa yang dikemas dalam upacara dengan melibatkan guru dan siswa.
Apel luar biasa ini berlangsung di lapangan besar SMA Negeri 1 Purworejo. Menariknya,
seluruh petugas upacara adalah siswi dari Paskibra Ganesha Misi XIII. Bupati
Purworejo, Drs. H. Mahsun Zain M.Ag, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ibu
Endrati selaku pembina apel mengatakan, Hari Kartini ke-134 hendaknya menjadi
momentum dalam mendorong kesetaraan gender. “Peran kaum perempuan harus dimaksimalkan, bukan untuk
menguasai atas kaum laki-laki tapi memberikan akses yang sama,” ujarnya.
Kartono Chef Master
Pada hari
itu juga dimeriahkan dengan acara lomba memasak, yang bertajuk Kartono Chef Master. Terlihat pemandangan menarik karena para siswa yang mengenakan pakaian
adat mencoba memenangkan hati juri dengan membuat masakan yang spesial. Semua bahan masakan sudah disediakan oleh panitia. Dalam waktu satu jam bahan tersebut harus siap saji menjadi menu empat sehat lima sempurna. Walupun
dengan bahan-bahan terbatas, para peserta dengan
dibantu bapak wali kelas berhasil menyajikan masakan yang
dipresentasikan dengan menarik, dan tentu saja bercita rasa luar biasa.
Kartini-Kartono
Beragam desain pakaian adat, khususnya
adat Jawa Tengah ditampilkan dalam acara pemilihan Kartini-Kartono. Masing-masing kelas mengirimkan pasangan andalannya. Uniknya, peserta wajib dirias sendiri oleh rekan kelasnya selama 30 menit. Hasil rias karya siswa
tersebut selanjutkan ditampilkan di hadapan ratusan penonton dan dinilai oleh 3
dewan juri sebagai babak parade. Selanjutnya peserta diberi satu pertanyaan kritis dengan durasi menjawab 30 detik. Kriteria
penilaian dalam kegiatan itu adalah Brain, Beauty, dan Behavior.
Pemilihan Kartini-Kartono 2013 ini
benar-benar menjadi ajang ekspresi para siswa untuk menampilkan bakat dan kreatifitasnya.
Para siswa pun merasa mendapatkan ruang untuk berkreasi.
Tugas selanjutnya bagi seorang pelajar
dalam rangka mewujudkan cita-cita R. A. Kartini yaitu melalui beragam potensi
yang dimiliki tiap individu. Pandai-pandailah mengolah kreativitas dan
kecerdasan tanpa melupakan kodrat sehingga mampu menuju perubahan ke arah yang
lebih baik.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
0 komentar:
Post a Comment